ALUMUNIUM INGOTS
Aluminium ingot biasanya menjadi bahan baku utama dalam berbagai industri, seperti otomotif, konstruksi, elektronik, dan manufaktur karena sifatnya yang ringan, tahan karat, serta mudah dibentuk.

APA ITU ALUMUNIUM INGOTS
Di Indonesia, spesifikasi produk aluminium ingot umumnya mengikuti standar internasional, seperti:
- Kemurnian (Purity):
- Al99.7% (A7): Aluminium dengan kemurnian 99.7%, biasanya digunakan untuk produk yang membutuhkan kualitas tinggi seperti komponen elektronik.
- Al99.8% (A8): Untuk aplikasi khusus yang memerlukan aluminium murni ekstra, misalnya industri otomotif kelas atas.
- Bentuk:
- Standard Ingots: Bentuk balok standar, biasanya memiliki berat sekitar 6–25 kg.
- T-bar Ingots: Lebih besar dan digunakan untuk peleburan skala besar.
- Standar Internasional:
- Mengikuti spesifikasi LME (London Metal Exchange), yang menentukan kemurnian dan komposisi unsur lainnya seperti silikon (Si), besi (Fe), dan tembaga (Cu).
- Aplikasi:
- Industri otomotif: untuk blok mesin, velg, dan komponen lainnya.
- Konstruksi: untuk kusen jendela, pintu, dan fasad bangunan.
- Kelistrikan: sebagai konduktor dan komponen elektronik.
ALUMUNIUM SLAG
Aluminium slag atau terak aluminium adalah limbah atau sisa hasil dari proses peleburan aluminium. Ini terjadi ketika aluminium cair bereaksi dengan oksigen di udara, membentuk lapisan oksida (aluminium oxide) di permukaan. Slag ini mengandung campuran dari aluminium oksida, logam aluminium yang masih tersisa, serta sedikit kotoran atau elemen lain seperti magnesium, silikon, dan zat lainnya.

APA ITU ALUMUNIUM SLAG
Di Indonesia, aluminium slag memiliki beberapa spesifikasi tergantung penggunaannya:
Jenis Aluminium Slag:
- Primary Aluminium Slag:
- Dihasilkan dari proses peleburan pertama aluminium murni.
- Biasanya memiliki kandungan logam aluminium yang lebih tinggi dan bisa didaur ulang untuk diambil aluminium murninya kembali.
- Secondary Aluminium Slag:
- Dihasilkan dari proses daur ulang aluminium bekas (scrap).
- Mengandung lebih banyak kotoran dan sisa logam campuran.
Spesifikasi Umum di Indonesia:
- Kadar Aluminium (Al): biasanya bervariasi antara 20%–70%, tergantung proses peleburan.
- Kadar Aluminium Oksida (Al2O3): sekitar 30%–80%.
- Warna: abu-abu kehitaman atau keperakan.
- Tekstur: kasar, terkadang berpori.
Kegunaan Aluminium Slag:
- Daur ulang logam: slag masih mengandung aluminium yang bisa diekstraksi kembali untuk dijadikan bahan baku.
- Industri konstruksi: digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan semen atau beton tertentu.
- Pengolahan limbah: slag bisa digunakan untuk menetralisir zat asam dalam proses industri tertentu.
Abrasive material: digunakan sebagai bahan pengganti pasir silika untuk sandblasting.